Halal Dan Haram





1. Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal musyabbihat (syubhat / samar, tidak jelas halal-haramnya), yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menjaga hal-hal musyabbihat, maka ia telah membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan, barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia seperti penggembala di sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai tanah larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati." (HR. Bukhari)

Keterangan:
Khusus untuk hadith no.1 ini saya ambil dari kitab Ringkasan Sahih Bukhari karya Al-Albani, karana saya lihat erti (terjemahan) yang bersumber dari buku 1100 Hadits Terpilih ini kurang tepat. Disana disebutkan, "Barangsiapa terperosok ke dalam hal yang syubhat (perkara-perkara yang diragukan hukumnya) maka dia terperosok dalam yang haram." Padahal kalimat yang tepat bukan menyatakan "pasti", tapi "hampir-hampir" terperosok kepada yang haram. Wallaahu'alam.

2. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw: "Apabila aku solat semua yang fardhu (yang wajib / solat lima waktu) dan puasa pada bulan Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram dan tidak lebih dari itu, apakah aku bisa masuk surga?" Nabi Saw menjawab, "Ya." (HR. Muslim)

3. Lautan airnya suci (untuk wudhu) dan bangkai ikannya halal (untuk dimakan). (HR. Bukhari)

4. Orang yang mengharamkan sesuatu yang halal serupa dengan orang yang menghalalkan sesuatu yang haram. (HR. Asysyihaab)

5. Yang halal jelas dan yang haram jelas. Di antara keduanya ada perkara-perkara yang kelam (syubhat / kabur / samar-samar). (HR. Bukhari)

6. Akan datang satu masa dimana tiada seorangpun yang tidak makan wang riba. Kalau tidak ribanya maka ia akan terkena debunya. (HR. Abu Dawud)

7. Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih utama membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)

 

Makanan dan Minuman



1. Sesungguhnya Allah baik dan tidak mengabulkan (menerima) kecuali yang baik-baik. Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para rasul, seperti firmanNya dalam surat Al Mukminun ayat 51: 





"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan-makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang soleh." Allah juga berfirman dalam surat Al Baqarah 172:



"Hai orang-orang yang beriman makanlah di antara rezeki yang baik-baik."


Kemudian Rasulullah menyebut seorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya berseru: "Ya Tuhanku, Ya Tuhanku", sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia diberi makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan doanya? (HR. Muslim)

2. Wahai Sa'ad, perbaikilah (sucikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul do'anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)

3. Janganlah kamu memberi makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya. (HR. Ahmad)

4. Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu memakannya. (HR. Ibnu Majah)

5. Rasulullah Saw berkata kepada Umar bin Abi Salamah, "Wahai anak, ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang ada di hadapanmu". (HR. Bukhari)

6. Orang yang paling kenyang makan di dunia akan menjadi paling lama lapar pada hari kiamat. (HR. Al Hakim)

7. Apabila kamu lupa menyebut "Bismillah" pada awal makan hendaklah mengucapkan:
"Bismillah pada awal dan akhirnya". (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

8. Apabila sampai masa untuk makan malam lalu terdengar suara azan oleh muazin maka dahulukan makan malam. (Abu Hanifah)


Keterangan:
Hal ini berlaku khusus untuk solat Isya’ karana waktunya panjang.

9. Hidangan makanan untuk dua orang seharusnya cukup untuk tiga orang dan makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang. (HR. Bukhari)

10. Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah hendaklah menjauhi kita atau menjauhkan diri dari masjid kita dan sebaiknya tinggal di rumahnya. (HR. Bukhari)
 

Keterangan:
Sesungguhnya malaikat merasa terganggu dengan bau bawang merah dan bawang putih sebagaimana manusia pun merasa terganggu dengan bau tersebut. Namun jika bau tersebut boleh hilang, misalnya dengan  bersugi atau gosok gigi dengan berus gigi atau berkumur dengan zat penghilang bau, maka diperbolehkan untuk ke masjid dan berkumpul dengan kaum muslimin lainnya.

11. Sejukkanlah makanan, sesungguhnya yang panas-panas tidak ada berkatnya. (HR. Al Hakim dan Ad-Dailami)

12. Thariq bin Suwaid Ra bertanya kepada Nabi Saw tentang khamar (arak) dan beliau melarangnya. Lalu Thariq berkata, "Aku hanya menjadikannya campuran untuk ubat." Lalu Nabi Saw berkata lagi, "Itu bukan ubat tetapi penyakit." (HR. Ahmad)

13. Rasulullah Saw melarang orang meniup-niup makanan atau minuman. (HR. Abu Dawud)

Keterangan:
Meniup-niup makanan dan minuman yang panas biasa dilakukan dengan tujuan agar cepat sejuk, dan hal ini dilarang oleh Nabi. Hendaknya makanan atau minuman tersebut dibiarkan saja atau disejukkan dengan metode lainnya selain meniup dengan mulut, misalnya dengan kipas angin.

14. Tidak ada susu yang lebih baik (unggul) daripada air susu ibunya (ASI). (HR. Ar-Ridha)

15. Rasulullah Saw melarang kami minum dan makan dengan bekas makanan dan minuman dari emas dan perak. Beliau juga melarang kami berpakaian sutera dan yang dijahit dengan benang sutera dengan sabdanya, "Itu untuk kaum musyrikin di dunia dan untuk kamu di akhirat.
(Mutafaq'alaih)

Keterangan:
Khusus untuk kaum wanita (muslimah) diperkenankan untuk menggunakan perhiasan dari emas dan perak, serta memakai pakaian sutera dan pakaian yang dibordir dengan sutera (yang terdapat suteranya), namun hal tersebut diharamkan untuk kaum lelaki (muslimin). Khusus untuk kaum lelaki yang mempunyai penyakit gatal-gatal (penyakit exim) yang umumnya sering menggaru-garu pada kulit yang gatal tersebut, maka menggunakan pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal tersebut pernah dialami oleh Zubair dan Abdur Rahman bin 'Auf, dan Rasulullah pun mengizinkannya.

16. Bertamu itu hanya tiga hari lamanya dan pemberian bekal perjalanan bagi tamu hanya untuk sehari semalam. Tidak halal bagi seorang muslim bertamu di rumah saudaranya semuslim sehingga menyebabkannya berdosa. Para sahabat bertanya, "Bagaimana sampai menyebabkan tuan rumah berdosa?" Nabi menjawab: "Dia bertamu sedang tuan rumah hampa tidak punya sesuatu apapun untuk dijamukan kepada tamunya". (HR. Ahmad)

17. Rasulullah Saw melarang orang yang minum dengan membalik mulut teko langsung ke mulutnya. (HR. Bukhari dan Muslim)


Keterangan:
Dilarang minum langsung dari tempat minum yang digunakan oleh banyak orang, misal minum terus dari botol air, teko dan wadah-wadah lainnya. Seharusnya dituangkan dulu ke dalam gelas, lalu meminumnya dari gelas tersebut.

 

Pengubatan dan Penyakit



1. Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kami berubat?" Beliau menjawab, "Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit tua (pikun)". (HR. Ashabussunnah)

2. Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula ubatnya, diketahui oleh yang mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang tidak mengerti. (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Barangsiapa mengubati sedang dia tidak dikenal sebagai ahli pengobatan maka dia bertanggung jawab. (HR. Ibnu Majah)

4. Apabila terjadi dalam satu negeri suatu wabah penyakit dan kamu di situ janganlah kamu ke luar meninggalkan negeri itu. Jika terjadi sedang kamu di luar negeri itu janganlah kamu memasukinya. (HR. Bukhari)

5. Wafat karana wabak adalah mati syahid. (HR. Bukhari)
 

Penjelasan:
Tidak setinggi darjat gugur di jalan Allah.

6. Janganlah orang sakit mengunjungi orang sihat. (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Sebaik-baik menjenguk orang sakit adalah berdiri sebentar (tidak berlama-lama) dan ta'ziah (melawat ke rumah duka) cukup sekali saja. (HR. Ad-Dailami)

8. Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu. (HR. Al-Baihaqi)

Penjelasan:
Yang haram tidak dapat dijadikan ubat untuk menyembuhkan penyakit.

9. Apabila seseorang yang sakit diantara kamu menginginkan sesuatu makanan, berikanlah. (HR. Ibnu Majah)

10. Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat (kesihatan). Sesungguhnya tiada sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada kesihatan. (HR. Ibnu Majah)

11. Larilah dari penderita lepra (sakit kusta peringkat awal) sebagaimana kamu lari dari harimau. (HR. Bukhari)

12. Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan sesuatu kebaikan maka Allah berfirman kepada malaikat: "Catatlah bagi hambaKu pahala seperti yang biasa ia lakukan ketika sihat." (HR. Abu Hanifah)

13. Rasulullah Saw ditanya tentang azal (mengeluarkan air mani diluar kemaluan istri). Beliau lalu menjawab, "Lakukanlah yang kamu pandang baik dan apa yang telah ditakdirkan Allah pasti akan terjadi, dan bukan kepastian bahwa dari tiap air mani dapat terjadi anak.
"(HR. Al Hakim)


Sumber : Ahmad Nadif  (HPA)


3 comments:

hafizulfaiz lan on 13 Januari 2010 pada 10:22 PTG berkata...

nice artikel

Ahmad Zulfadhli Zulkefli on 16 Januari 2010 pada 5:30 PTG berkata...

nerhati2lah kite dalam memilih makanan untuk dimakan.. jika makanan itu halal, usah diragui kehalalannya nelainkan disaksikan oleh mate kite sendiri atau pengetahuan berasaskan fakta.. :D

Putraz April on 19 Januari 2010 pada 7:56 PTG berkata...

shukran atas kunjungan anda...

Related Posts with Thumbnails
 

من أنا

Foto saya
Putera tunggal dan kesayangan pasangan bahagia Zaharah binti Ya'akob & Allahyarham Ismail bin Othman (NIRWAN ANANDA)..

Tetamu

Dari M@t@ Ke H@ti Copyright © 2009 Not Magazine 4 Column is Designed by Ipietoon Sponsored by Dezigntuts